Mahasiswa KKN Poltekesos Bandung bersama Puskesmas Cilimus dan Pemerintah Desa Cilimus melaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas SDM Kader Posyandu Se-Desa Cilimus pada hari Kamis, 21 November 2024, bertempat di Gedung Sacawana, Balai Desa Cilimus, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan resmi oleh pembawa acara, Dinda Iffani Agustin dan Muhammad Maulana Hammam A. Selanjutnya, Kepala Desa Cilimus, Bapak H. Mulyadin, memberikan sambutan sekaligus meresmikan pembukaan pelatihan ini.
Rangkaian Kegiatan dan Materi
Kegiatan ini disusun secara sistematis dalam dua bagian utama, yaitu:
Penyampaian Materi: Materi utama mengenai Posyandu Interaksi Layanan Primer (ILP) disampaikan oleh pemateri dari Puskesmas Cilimus, yaitu Sandi Rianto, S.Tr. Kes dan Reni Maryani, AMG, didampingi oleh Bidan Desa Cilimus, Ibu Wawat.
Praktik Simulasi: Peserta melakukan simulasi alur pelayanan ILP di Posyandu sesuai dengan situasi nyata.
Penjelasan Posyandu Interaksi Layanan Primer (ILP)
Posyandu ILP adalah inovasi layanan kesehatan yang berfungsi sebagai miniatur puskesmas. Tujuannya adalah mendekatkan layanan kesehatan ke masyarakat secara menyeluruh, meliputi semua siklus kehidupan:
- Bayi dan Balita (0-6 tahun)
- Anak Usia Sekolah dan Remaja (>6-18 tahun)
- Ibu Hamil, Nifas, dan Menyusui
Usia Dewasa hingga Lansia (18-59 tahun)
Kegiatan Posyandu ILP di Desa Cilimus dilakukan di dusun, RT, atau RW yang telah disepakati bersama oleh masyarakat dan kader.
Pemilihan lokasi mempertimbangkan aksesibilitas masyarakat agar memudahkan seluruh sasaran, seperti ibu hamil, balita, remaja, dan lansia, untuk mendapatkan pelayanan.
Pelayanan dilakukan secara terjadwal, biasanya setiap bulan di tempat yang telah ditentukan.
Kunjungan keluarga: Layanan kesehatan tertentu dilakukan di luar hari buka Posyandu melalui kunjungan rumah. Layanan ini ditujukan untuk masyarakat yang memiliki keterbatasan mobilitas, seperti ibu hamil dengan risiko tinggi, bayi baru lahir, atau lansia.
Lokasi pelaksanaan di Desa Cilimus biasanya memanfaatkan fasilitas umum seperti balai dusun, rumah, atau lokasi strategis lain yang nyaman dan layak untuk kegiatan kesehatan.
